This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 23 Mei 2011

Sekolah Islam Terpadu Model sekolah masa depan

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan juga memegang peranan penting bagi masa depan sebuah bangsa, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Kondisi pendidikan di negara kita sekarang ini masih sangat memprihatinkan. Kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara dikawasan Asia Tenggara. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
 Selain permasalahan kualitas, di masyarakat ditemui banyaknya permasalahan di kalangan remaja, seperti pergaulan bebas, narkoba dan kenakalan remaja yang lain. Selain’ beberapa masalah tersebut, ada masalah baru di dunia pendidikan kita, yaitu budaya individualisme dan hedonisme yang menjangkiti pelajar kita. Kalau mau ditelusuri lebih lanjut harus diakui dengan jujur, sistem pendidikan kita  saat ini adalah sistem yang sekular-materialistik. Walaupun hal ini dibantah, dengan argumentasi, UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 4 ayat 1 yang berbunyi, “Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.” Akan tetapi realitanya tidak demikian.
Melihat kompleksnya permasalahan pendidikan kita, penulis mencari model pendidikan yang tepat untuk mengatasinya. Penulis melihat dan mengamati fenomena yang timbul di masyarakat beberapa tahun belakangan ini. Fenomena tersebut adalah menjamurnya SIT (Sekolah Islam Terpadu). SIT terdiri dari SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu), SMPIT (Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu), SMAIT (Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu), bahkan di beberapa SIT, ada kelas Play group dan tempat penitipan anak. Sistem sekolah ini Full day. Ketika melihat lebih dalam tentang sistem pembelajaran/kurikulum, SIT menerapkan kurikulum yang mengintegrasikan kecerdasan intelektual dan kecerdasan Spiritual secara seimbang.
Kurikulum SIT telah memperhatikan konsekwensi logis dari perkembangan era global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan dan peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat serta harapan tentang masyarakat dunia masa depan. “Komisi Internasional Untuk Pendidikan Abad Dua Puluh Satu” dalam laporannya ke UNESCO, mengajukan rumusan tentang empat pilar pendidikan yaitu: 1), Learning to live together: belajar untuk memahami dan menghormati orang lain, sejarah, budaya dan nilai-nilai agamanya. 2), Learning to know: penguasaan yang dalam dan luas akan bidang ilmu tertentu, termasuk di dalamnya learning to how. 3), Learning to do: belajar untuk mengaplikasi ilmu, bekerjasama dalam team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi. 4), Learning to be: belajar untuk dapat mandiri, menjadi manusia yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.
Keempat pilar pendidikan masa depan itu kemudian diterjemahkan ke dalam sistem pembelajaran SIT yang mampu membantu siswa-siswi mereka untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi kehidupan di masa depan, yaitu: kompetensi keagamaan, kompetensi akademik, kompetensi ekonomi, dan kompetensi sosial pribadi. Semua aktivitas belajar di SIT berlandaskan kepada pencapaian tugas-tugas perkembangan dan prinsip-prinsip belajar yang meliputi hal-hal yang terkait dengan kerja kognitif, individual differences, motivasi, bakat dan kecenderungan, serta tata hubungan antar individu. Semua itu kemudian akan mempengaruhi pola dan model instruksional, class management, class assessment, media belajar dan sebagainya. 
SIT menjanjikan perbaikan masa depan karena sekolah memiliki paradigma pendidikan yang maju dan visioner. Pendidikan yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan potensi dasar peserta didik yang memiliki sederet keunggulan kompetitif guna menghadapi segala tantangan ke depan. Pendidikan di SIT mampu melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki karakter dan kemampuan sebagai berikut: 1), Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan landasan keimanan dan ketaqwaan yang kokoh sebagai wujud dari kefahaman tersebut. 2), Kemampuan riset dan teknologi yang tepat. 3), Penguasaan bahasa international yang cakap. 4), Motivasi berprestasi dan Keterampilan belajar yang tinggi. 5), Kepemimpinan yang kuat. 6), Kesehatan yang prima. 6), Keterampilan hidup (life skill). 6), Memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi. 6), Kepedulian terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”
Konsep pembelajaran di SIT memadukan secara harmonis dan seimbang antara apa yang disebut sebagai “ayatul qauliyah” berupa ajaran Al Qur’an dan Hadis Nabi yang suci sebagai petunjuk dan pedoman hidup (minhajul hayah) dan “ayatul kauniyah” berupa segala fenomena alam yang merupakan sunnatul kaun yang menjadi sarana dan fasilitas kehidupan (wasailul hayah). Dengan perpaduan yang harmonis dan seimbang maka SIT telah membebaskan dirinya dari keterjebakan arus “sekulerisasi kurkulum”, ataupun kejumudan dalam arus “sakralisasi kurikulum”.
Kelebihan lain dari SIT adalah SIT melibatkan peran serta guru, orangtua dan masyarakat sesuai dengan proporsinya. Artinya, sekolah merupakan lembaga melahirkan generasi yang berkualitas menjadi tanggung jawab bersama antara negara, sekolah, orangtua dan masyarakat. Pengelolaan sekolah efektif karena melibatkan peran serta keempat pihak tersebut, sesuai dengan peran dan fungsinya. Negara, dalam hal ini pemerintah, memberi dukungan, kemudahan dan perlindungan bagi terselenggaranya sekolah, Orangtua dapat memberi masukan, membantu memperkaya proses belajar, menjadi nara-sumber dan fasilitator dalam berbagai kegiatan sekolah. Masyarakat dapat membantu menyediakan sumber dan fasilitas belajar tambahan yang ada di luar sekolah.
Lingkungan yang baik juga merupakan salah satu nilai lebih bagi SIT. Lingkungan yang bersih, rapih, sehat dan nyaman merupakan syarat mutlak bagi sekolah Islam. Sekolah Islam seharusnya juga mampu menciptakan suasana pergaulan dan interaksi yang Islami: santun, saling menyayangi dan menghormati, saling melindungi dan saling berbagi. Cerminan sekolah Islam yang baik juga ditunjukkan oleh warganya yang tertib, disiplin dan rapih.
Dengan berbagai fakta diatas tidak salah penulis menarik kesimpulan bahwa SIT membawa secercah harapan bagi perbaikan dunia pendidikan di Indonesia. SIT menjadi model sekolah masa depan. Sekolah yang mampu memberi bekal kecerdasan intelektual dan spiritual bagi para muridnya dalam menghadapi tantangan zaman di era globalisasi.